Blog tentang program akuntansi dan pembukuan toko UKM.

Contoh Buku Besar Akuntansi


Dalam siklus laporan keuangan adalah memindahkan transaksi ke buku besar. Sebelum lanjut membaca contoh pembuatan Buku Besar kali ini, ada baiknya anda sudah membaca Tahapan Pertama, Analisa Bukti Transaksi dan Tahapan Kedua, Penjurnalan.



Di tahap penjurnalan, transaksi dicatat secara global tanpa adanya pengelompokan. Nah, pada tahap ketiga inilah catatan transaksi tersebut dikelompokkan berdasarkan transaksinya. Dan kelompok akun beserta transaksi inilah yang disebut dengan buku besar (general ledger).

Misalnya, transaksi yang masuk dalam akun kas dikelompokkan dalam akun kas, transaksi yang termasuk dalam akun penjualan dikelompokkan dalam akun penjualan. Satu hal yang harus diperhatikan yakni posisi debit dan kreditnya. Jika dalam jurnal transaksi di debit, maka dalam buku besar pun harus di debit.

Pada proses ini, kumpulan nilai transaksi tersebut akan membentuk nilai akhir yang disebut saldo akhir di mana bisa berupa saldo kredit atau saldo debit sesuai dengan jenis akunnya:

1. Akun-akun kelompok aktiva (kas, piutang, pealdo kredit.
3. Akun kelompok ekuitas pemilik (modal, laba ditahan) bersaldo kredit.
4. Akun pendapatan bersaldo kredit.
5. Akun biaya bersaldo debit

Tetapi, dari mana kita bisa mengetahui apakah akun itu bersaldo debit atau kredit? Anda bisa lihat pada bagian visualisasi laporan keuangan pada artikel saya sebelumnya: Tahapan Kedua: Penjurnalan.

Kuncinya, akun2 yang ada di bagian kanan neraca adalah akun yang bersaldo debit, sedangkan di bagian kiri adalah akun2 yang bersaldo kredit. Untuk biaya dan pendapatan yang tidak masuk dalam neraca, perlu dihapal bahwa biaya bersaldo debit dan pendapatan bersaldo kredit. Agar bisa lebih mudah memahami  saya akan coba gambarkan posting transaksi dari jurnal ke buku besar.


Jika dipindah ke buku besar jadinya:


Jadi ini adalah contoh yang sangat sederhana entri buku besar. Dalam prakteknya mungkin ada banyak transaksi yang lebih kompleks berdampak tidak hanya dua rekening buku besar, yang harus dicatat dengan benar. Tujuan utama adalah untuk merekam entri ke dalam rekening yang benar dan yang benar (debit atau kredit) sisi rekening, yang akan memastikan bahwa aset yang sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitas.